RAJA AMPAT
Siapa sih yang tidak tahu Raja Ampat? Tempat wisata di Papua ini sangat diminati banyak orang dan menjadi salah satu tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi setelah pandemi COVID-19. Waktu terbaik untuk pergi ke Raja Ampat adalah bulan Oktober hingga Mei. Pada bulan-bulan ini, air laut mulai tenang, cuaca bagus, laut teduh, dan pemandangan yang indah. Berikut beberapa hal menarik seputar Raja Ampat yang belum banyak diketahui masyarakat. Simak informasinya!
A. Spot Wisata
Raja Ampat terkenal dengan keindahan alamnya yang sangat luar biasa sehingga banyak wisatawan dari berbagai mancanegara datang ke tempat wisata tersebut. Apa sajakah itu? Beberapa spot wisata yang menarik wisatawan telah kami rangkum sebagai berikut.
1. Wayag
Wayag juga sering dikunjungi oleh wisatawan di Raja Ampat. Pemandangan yang ditawarkan tidak kalah indah dengan tempat wisata lainnya. Wayag Lagoon telah digunakan sebagai tempat nursing ikan pari manta, salah satu ikan khas Raja Ampat yang dilestarikan. Di sini kamu tidak bisa menggunakan jet ski atau speed boat dengan kencang sebab akan menakuti bayi ikan manta. Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat kura-kura yang berenang dari puncak Wayag. Ketika menghadap ke barat, wisatawan dapat melihat Pulau Gebe di Maluku Utara.
2. Manta Point, Misool
Spot Misool ini adalah salah satu tempat menyelam di Misool. Walau arusnya cukup besar, terdapat batu yang membentuk bukit yang bisa digunakan sebagai pijakan, ikan pari manta seringkali terlihat berenang di sekitar batu tersebut. Wisatawan yang ingin menyelam tidak boleh lebih dari dua jam atau bahkan hanya diperbolehkan kurang dari satu jam. Hal ini dilakukan agar wisatawan tidak berkumpul di satu tempat yang dapat menakuti ikannya. Sebelum berkunjung ke Raja Ampat, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, sebelum menyelam wisatawan harus melapor terlebih dahulu ke pos penjaga untuk mengetahui kuota menyelam per hari masih ada atau tidak.
3. Puncak Harfat
Puncak harfat ini adalah salah satu spot trekking di Misool, di sana terdapat tangga kayu untuk berjalan ke puncak. Pemandangan lautnya indah, terdapat gua dengan dekorasi ukiran alami yang unik. Di dinding gua, terdapat lafal Allah di mana masyarakat muslim Raja Ampat menganggap gua ini sebagai Gua Keramat. Menjelang bulan puasa, masyarakat di sana biasanya mendengar bunyi rebana dan lantunan salawat dari dalam gua. Wisatawan yang ingin berkunjung harus menaati beberapa aturan seperti tidak berisik serta tidak berkata kasar dan kotor.
B. Penginapan
Setelah mengetahui spot wisata yang menarik, kamu juga harus tahu tempat tinggal yang cocok untuk menemani perjalanan wisata kamu. Di Raja Ampat terdapat banyak hotel yang menjadi minat para wisatawan dengan beragam konsep yang bisa kamu sesuaikan dengan selera. Berikut kami rangkum beberapa hotel yang menarik dan sering dikunjungi para wisatawan.
1. MahaRaja Eco Dive Lodge
MahaRaja Resort terletak di Pulau Dokri dengan desain yang sederhana tetapi memberikan kesan elegan, fasilitas yang ditawarkan lengkap dengan kualitas pelayanan yang baik. Para wisatawan juga bisa langsung menyelam dan menikmati keindahan bawah laut. Untuk harganya mulai dari Rp3.700.000,00.
2. Agusta Eco Resort
Agusta Eco Resort menyediakan kolam renang outdoor dengan pemandangan laut. Para wisatawan bisa menikmati hidangan dari beberapa restoran, seperti kedai kopi, fasilitas BBQ, menu diet, vegetarian, dan lain-lain serta melakukan kegiatan seperti menyelam dan snorkeling di area tersebut. Resort yang terletak di Pulau Agusta juga menawarkan akomodasi di Besir, kamu bisa menginap di sini dengan harga mulai dari Rp3.300.000,00.
3. Meridian Adventure Marina Club and Dive Resort
Meridian Resort memberikan kesan seperti rumah sendiri dengan desain interior yang modern, sederhana namun menarik. Selain itu, resort dengan harga mulai dari Rp1.100.000,00 ini juga menyediakan berbagai macam fasilitas dan kegiatan yang bisa dilakukan seperti diving, kolam renang indoor dan outdoor, laundry, restoran, free WiFi, dan free breakfast untuk semua pelanggannya.
C. Kuliner
1. Sate Ulat Sagu
Kuliner yang cukup ekstrim dan biasa disebut sebagai Koo ini merupakan salah satu kuliner khas Raja Ampat yang banyak menarik perhatian wisatawan. Ulat sagu ini bisa dimakan mentah-mentah atau dibakar seperti sate dengan tambahan bumbu sesuai selera, seperti rica-rica, balado, dan bisa juga dibuat pepes. Cairan manis akan keluar dari perutnya ditambah dengan rasa gurih ketika kamu menyantap ulat sagu ini. Ulat sagu mirip dengan cacing laut yang kaya protein, rendah kolesterol, dan juga dipercaya dapat membuat tubuh lebih berenergi. Jika kamu ingin mencoba, cukup dengan uang sekitar Rp3.000,00 sudah bisa mendapatkan seekor ulat sagu.
2. Martabak Sagu
Martabak pasti sudah tidak asing lagi di seluruh penjuru masyarakat Indonesia. Namun di Raja Ampat jenis martabaknya sedikit berbeda, yaitu martabak sagu. Martabaknya terbuat dari sagu yang sudah dihaluskan dan digoreng kemudian ditambahkan gula aren atau gula merah untuk menambah cita rasa manisnya. Makanan yang satu ini biasanya disantap sebagai makanan penutup dengan harga sekitar Rp25.000,00.
3. Udang Selingkuh
Semua orang pasti tahu makanan yang satu ini dan bahkan sudah menjadi minat bagi beberapa orang pecinta seafood. Namun, udang selingkuh di Raja Ampat ini berbeda dari udang yang banyak ditemukan di berbagai daerah, namanya saja sudah sedikit berbeda. Makanan ini dinamakan dari capit udangnya yang menyerupai kepiting, makanya dinamakan udang selingkuh karena dianggap sebagai hasil perselingkungan dengan kepiting. Cita rasa yang diberikan ketika menyantap udang selingkuh ini sama seperti ketika memakan udang dan kepiting secara bersamaan. Harga dari udang selingkuh ini berkisar antara Rp300.000,00-Rp600.000,00.
4. Papeda Ikan Kuah Kuning
Papeda terlihat seperti lem karena memiliki tekstur yang kental, lengket, putih bening dan terbuat dari tepung sagu. Biasanya kuliner ini dihidangkan dengan ikan kuah kuning dan menggunakan beberapa jenis ikan seperti kakap, tuna, tongkol, mubara, ekor kuning, dan lainnya. Papeda layaknya seperti nasi yang dijual pada kisaran harga sekitar Rp25.000,00-Rp30.000,00. Banyak wisatawan yang mengaku ketagihan dengan kuliner satu ini walaupun awalnya merasa aneh karena teksturnya yang menyerupai lem.
D. Budaya
Setiap tempat pasti memiliki adat istiadat dan budayanya masing-masing sebagai ciri khas daerah setempat, begitu pula dengan Raja Ampat yang adatnya mengarah pada pelestarian lingkungan. Tradisi Sasi di Raja Ampat dibagi menjadi 2, yaitu Sasi Laut dan Sasi Darat. Tradisi Sasi merupakan bentuk larangan mengambil sumber daya alam di darat maupun laut untuk kurun waktu tertentu yang sudah dijalankan secara turun temurun dan didukung oleh pemerintah daerah setempat.
Sasi Laut berasal dari bahasa asli setempat yang artinya sumpah yang dilakukan saat akan memulai dan menyelesaikan masa panen hasil laut untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Raja Ampat akan ditutup selama beberapa waktu agar memungkinkan sumber daya alam bertumbuh, berkembang dan dilestarikan. Hal ini juga dilakukan untuk menjalankan tradisinya yang dianggap suci dan harus ditaati semua orang sebagai bentuk perizinan ketika akan mengambil hasil daerah yang mereka lindungi. Terdapat beberapa larangan dalam tradisi Sasi Laut, seperti larangan mencuci di sungai, tidak ada perahu yang beroperasi, dan kaum pria yang tidak boleh mandi di sungai yang sama dengan wanita. Sebesar 85% daerah Raja Ampat adalah lautan sehingga tentu saja mereka sangat bergantung pada hasil lautnya.
Sama halnya dengan Sasi Laut, penerapan Sasi Darat dilakukan dengan tidak menebang pohon-pohon, tidak mengambil dan memanfaatkan hasil hutan seperti buah, tanaman, kayu, serta tidak berburu beberapa jenis hewan yang populasinya sudah mulai berkurang. Tradisi Sasi di Raja Ampat biasanya dilakukan antara 3-6 bulan atau 1-2 tahun sesuai ketentuan dari petugas pelaksanaan sasi berdasarkan sumber daya alam yang ingin dilestarikan. Petugas pelaksanaan sasi juga memiliki wewenang untuk mengawasi, menetapkan sanksi denda hingga cambuk kepada orang-orang yang melanggar tradisi tersebut.
E. Fakta Unik
Raja Ampat tidak hanya kaya akan keindahan alamnya tetapi juga kaya akan budaya, sejarah, dan fakta-fakta unik yang masih belum diketahui banyak orang. Ketika kamu akan berkunjung ke Raja Ampat jangan lupa untuk mengenal fakta-fakta uniknya sebagai berikut:
1. Nama Raja Ampat
Raja Ampat berarti Empat Raja. Menurut legenda yang dipercaya, dahulu terdapat pasangan suami istri yang menemukan enam buah telur naga. Lima dari enam telur naga menetas menjadi lima manusia, satu perempuan dan yang lainnya laki-laki. Perempuan ini dibunuh oleh keempat laki-laki yang kemudian menjadi raja di kepulauan Raja Ampat dengan Salawati, Batanta, Waigeo, dan Misool sebagai nama pulau besarnya.
2. Tidak Sengaja Ditemukan
Kepulauan Raja Ampat tidak sengaja ditemukan oleh seorang penyelam bernama Max Ammer yang berasal dari Belanda sekitar tahun 1990. Max Ammer ingin menelusuri keberadaan kapal dan pesawat Perang Dunia II yang dicurigai tenggelam di kawasan Raja Ampat, namun akhirnya Max terpesona dengan keindahan bawah laut Raja Ampat.
3. Kisah Gua Hantu
Fakta menarik lainnya adalah kisah tentang Gua Hantu yang berada di perairan Teluk Kabui, Pulau Waigeo. Menurut mitos yang beredar di masyarakat Raja Ampat, Gua Hantu ini menjadi tempat tinggal hantu lautan. Sosok hantu laut tersebut dipercaya memiliki bentuk tubuh seperti gurita raksasa yang biasanya akan menyerang kapal nelayan bahkan sampai membuat awak kapal tewas. Gurita raksasa ini tidak pernah menampakkan diri sehingga tidak seorang pun yang dapat mendokumentasi gurita raksasa di pulau tersebut.
TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING
Apa sih itu Taman Nasional Tanjung Puting? Tanjung Puting merupakan sebuah wilayah yang menempati Kecamatan Kumai, Kecamatan Hanau, dan Kecamatan Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Taman Nasional Tanjung Puting ini merupakan tempat yang sangat istimewa karena kawasan ini merupakan rumah tinggal bagi orangutan serta pusat rehabilitasi orangutan pertama di Indonesia. Luas kawasan ini hampir sama dengan Pulau Bali, yaitu 415.040 hektar. Saat ini, pihak Taman Nasional Tanjung Puting bekerja sama dengan Orangutan Foundation International (OFI). Tujuan dibentuknya kawasan ini adalah merehabilitasi dan memantau perkembangan orangutan agar dapat hidup dengan baik di alam liar. Sudah penasaran bukan? Yuk, ikuti kegiatan kami di Taman Nasional Tanjung Puting!
A. Spot Wisata
1. Sungai Sekonyer
Sungai Sekonyer merupakan sungai yang mengalir di sepanjang Taman Nasional Tanjung Puting. Di sungai ini terdapat salah satu jenis hewan eksotis yaitu orangutan yang merupakan ciri khas Indonesia atau Tanjung Puting itu sendiri. Wisatawan juga akan disuguhkan pemandangan alam seperti tanaman bakau, bekantan yang bergelantungan dan suasana matahari terbenam yang berbeda dengan sungai lainnya. Sungai ini juga memiliki warna air hitam yang unik. Airnya yang tampak hitam tersebut terjadi karena lokasi sungai yang tepat berada di rawa gambut, sehingga warna permukaan sungai yang hitam, memberikan efek warna hitam ke airnya.
2. Camp Leakey
Dari dermaga di Sungai Sekonyer, untuk menuju Camp Leakey diperlukan trekking sejauh satu setengah kilometer menuju pusat informasi yang berisi data penghuni rimba Tanjung Puting. Camp Leakey merupakan rehabilitasi alami orangutan di alam. Sehingga, pengunjung dapat melihat dengan bebas kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh keluarga orangutan di alam bebas. Selain itu, wisatawan juga akan belajar atau mendengar sejarah tentang orangutan serta kawasan tersebut. Puncak dari kunjungan ke Camp Leakey adalah atraksi pemberian makan orangutan pada pukul 14.00 WIB setiap hari.
Tidak jauh dari Taman Nasional Tanjung Puting, wisatawan dapat berkunjung ke Taman Wisata Alam Tanjung Keluang. Wisatawan dapat menyeberang dari Pantai Kubu sekitar 30 menit dengan menggunakan perahu klotok untuk mengunjungi Taman Wisata ini. Sesampainya di Taman Wisata Alam Tanjung Keluang, wisatawan bisa menikmati hamparan pasir putih di sekitar Tanjung Keluang. Tidak hanya itu, salah satu daya tarik wisatawan yaitu bisa mengunjungi konservasi penyu sisik yang merupakan tempat persinggahan penyu untuk bertelur, tidak hanya itu wisatawan juga bisa melepaskan secara langsung teluk penyu sisik langka.
B. Penginapan
Taman Nasional Tanjung Puting memiliki berbagai jenis tempat penginapan seperti homestay di rumah penduduk, hotel sederhana, motel, dan hostel dengan harga yang terjangkau. Namun, pada umumnya, wisatawan akan menyewa sebuah perahu yang dinamakan perahu klotok. Perahu klotok merupakan perahu tradisional Kalimantan yang dibuat menggunakan kayu ulin. Asal mula penyematan nama klotok karena ketika berjalan, perahu tersebut akan menimbulkan bunyi klotok klotok klotok. Di dalam perahu klotok ini, wisatawan sudah mendapatkan pelayanan yang lengkap mulai dari tempat tidur, hidangan makanan dan minuman yang memiliki kualitas terbaik.
C. Kuliner
Taman Nasional Tanjung Puting merupakan wilayah yang berada di sekitar sungai atau perairan. Sehingga mata pencaharian penduduk sekitar adalah sebagai nelayan. Maka, makanan khas yang ada di Tanjung Puting merupakan olahan dari bahan dasar ikan serta didampingi dengan ubi atau kentang sebagai pengganti nasi. Berikut jenis-jenis makanan khas Tanjung Puting:
Ikan Baung memiliki bentuk yang sekilas mirip lele yang memiliki ukuran tubuh besar dengan daging tebal dan duri yang berjajar rapi. Wisatawan dapat menemukan banyak restoran yang menjual masakan ikan baung ini, salah satu tempat yang populer adalah Rumah Bakar Semangat 47. Selain itu, biasanya wisatawan memilih cara pengolahan dengan digoreng, dibakar atau dimasak dalam kuah pindang yang asam dan segar.
Satu lagi makanan khas Pangkalan Bun, yaitu Coto Manggala. Manggala berarti singkong dan coto ini berupa sop dengan isian singkong, bihun, wortel, dan bisa juga ditambahkan daging ayam atau telur. Coto Manggala ini adalah menu sarapan pagi karena porsinya yang tidak terlalu banyak namun mengenyangkan. Perpaduan rasa gurih singkong dengan kuah kaldu akan membuatmu mengunyah tanpa henti.
D. Budaya
Tidak hanya terkenal akan keindahan alamnya, Tanjung Puting juga memiliki kebudayaan yang sangat indah dan menarik. Salah satu budaya yang menarik di Tanjung Puting adalah Festival Tanjung Puting yang berpusat di dekat dermaga wisata Kumai. Festival Tanjung Puting menampilkan kehidupan dan budaya suku Dayak di Kalimantan Tengah seperti tarian adat khas Suku Dayak dan Melayu, pameran seni pahat, dan sumpitan. Terdapat juga atraksi seperti Festival Kuliner, pawai nasi adab, dan pasar malam di sekitar sungai Tanjung Puting dan diakhiri dengan kegiatan one day trip menuju Desa Sekonyer Taman Nasional Tanjung Puting. Festival Tanjung Puting juga memperkenalkan kepada para wisatawan sejumlah tanaman dan pepohonan di hutan Kalimantan. Atraksi dan kegiatan yang dilaksanakan di Festival Tanjung Puting membuat Festival Tanjung berhasil masuk dalam 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun 2020.
E. Fakta Unik
Berikut terdapat hal menarik di Taman Nasional Tanjung Puting, yaitu:
1. Merupakan konservasi orangutan terbesar di dunia
Taman Nasional Tanjung Puting merupakan konservasi orangutan terbesar di dunia dengan luas sekitar 415 hektar yang dibangun sejak tahun 1937.
2. Memiliki tumbuhan endemik
Wisatawan yang berkunjung di Taman Nasional Tanjung Puting dapat melihat Kayu Ulin yang merupakan tumbuhan endemik di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting dan hanya terdapat di Pulau Kalimantan. Salah satu hal yang menarik dari Kayu Ulin, yaitu memiliki karakteristik seperti besi, sehingga kayu Ulin dapat bertahan hidup di berbagai kondisi baik di udara maupun di air.
3. Dapat bertemu dengan hewan-hewan langka
Wisatawan yang berkunjung di Taman Nasional Tanjung Puting dapat bertemu dengan beberapa hewan langka seperti babi janggut, bekantan, dan beruang madu. Tapi, terdapat juga hewan-hewan buas seperti buaya, jadi wisatawan disarankan untuk ekstra hati-hati jika berkeliling di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting.