02 Januari 2022
Kalau Mau Liburan Enaknya ke Mana, ya?
Artikel Graha Ilmu

 

C. Kuliner

1. Rendang Paru

 

Screenshot_300.png

Seperti yang kalian ketahui, rendang merupakan masakan khas Sumatera Barat dan menempati makanan terbaik ke-11 di dunia. Kalian tentu sudah biasa menemukan rendang daging di berbagai rumah makan padang, bukan? Lalu, bagaimana dengan rendang paru? Rendang paru menggunakan bumbu rendang pada umumnya, namun penggunaan santannya 1,5 kilogram lebih banyak bila dibandingkan dengan rendang biasa. Selain itu, bahan utama yang digunakan yaitu paru-paru sapi, sehingga teksturnya sedikit lebih keras dan warnanya lebih kecoklatan. Menu satu ini sangat cocok bagi kalian yang ingin merasakan rendang dengan sensasi berbeda.

 
 
 
 
2. Nasi Kapau
 
Screenshot_40.png

Nasi kapau umumnya mirip dengan nasi padang yang kalian temukan di rumah makan Padang. Perbedaannya adalah cara penyajiannya yaitu, penyajian lauk pauk dipajang di atas meja serta ada perbedaan lauk dari segi rasa. Gulai kapau terbuat dari nangka, kol, dan juga kacang panjang. Gulai kapau ini memiliki rasa sedikit asam dengan kuah berwarna kuning. Sementara untuk lauk lainnya, tidak jauh berbeda dengan yang terdapat pada nasi padang.

 

 
 
 
 
 
3. Martabak Kubang
 
Screenshot_50.png

Mirip dengan martabak telur atau martabak mesir, martabak satu ini diberi nama sesuai dengan daerah asalnya yaitu Nagari Kubang. Isi dari martabak Kubang yaitu rendang atau daging sapi cacah, kemudian diberi tambahan daun bawang. Ukurannya bisa dibilang jauh lebih besar bila dibandingkan martabak pada umumnya, selain itu menu ini juga disajikan bersama kuah dengan rasa manis asam pedas.

 

 
 
 
 
 
 

 D. Budaya

Kota Padang merupakan kota yang identik dengan suku minangkabau dan memiliki aneka ragam kesenian serta kebudayaan. Berikut adalah beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Kota Padang:

 

 1. Tari Tradisional
  

Screenshot_60.png

Padang memiliki berbagai macam tari tradisional seperti tari piring, tari payung, dan masih banyak lagi. Tari piring, merupakan tarian yang diiringi lagu dan dimainkan dengan

talempong ataupun saluang, di mana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. 

  

 

 

 

 

 

 

 

2. Rumah Adat

 
Screenshot_70.png

Rumah Gadang merupakan rumah adat yang berasal dari suku Minangkabau, Sumatera Barat. Rumah adat ini biasanya didirikan di atas tanah milik keluarga induk dalam suku tersebut secara turun temurun. Bentuk Rumah Gadang ini berbentuk empat persegi panjang dan terbagi atas dua bagian, yaitu muka dan belakang. Rumah Gadang terbuat dari bahan kayu, dan kalau dilihat sekilas hampir menyerupai rumah panggung.

 

 

 

 

 

 

 

3. Tradisi Tabuik

 

Screenshot_800.png

Tradisi Tabuik merupakan upacara adat yang dilakukan pada setiap tanggal 10 Muharram. Kegiatan ini kabarnya memperingati wafatnya Imam Husein, cucu dari Nabi Muhammad SAW dan lebih dikenal dengan sebutan hari Asyura. Acara ini pertama kali dikenalkan oleh tentara Tamil Muslim yang berasal dari India pada tahun 1831. Adapun makna Tabuik sendiri merupakan pengusungan jenazah. 

 
 

 

 

 

 

 

E. Fakta Unik

Berikut merupakan hal yang menarik tentang kota Padang:

 

1. Tidak adanya jaringan minimarket

Kota Padang tidak memiliki waralaba minimarket. Maka dari itu, sebagai pengganti minimarket, pemerintah mencanangkan minimarket-minimarket lokal yang salah satunya adalah Minang Mart.

 

2. Tidak ada rumah makan Padang

Mendengar nama Padang, pasti yang seketika muncul di benak adalah kuliner Padang. Banyak sekali tempat makan bernama "Rumah Makan Padang" atau "Masakan Padang" di seluruh penjuru Indonesia bahkan di luar negeri. Akan tetapi, di kota Padang sendiri, tidak ada warung, depot, atau restoran yang menggunakan nama "Padang".

 

3. Adanya masjid tertua di kota Padang

Masjid Raya Ganting merupakan masjid tertua di kota Padang yang dibangun pada tahun 1805. Masjid tersebut merupakan akulturasi arsitektur dari Eropa, Timur Tengah, dan Tiongkok. Pengaruh Eropa dapat terlihat bagian depan atau fasad masjid memiliki bentuk mirip seperti benteng kolonial. Sedangkan, pengaruh Tiongkok dapat terlihat pada atap masjid yang berbentuk segi delapan seperti vihara.

 


 Referensi